Apa sebenarnya makna beruntung dan merugi bagi manusia?
Apakah ukurannya hanya pada sebuah materi,uang khususnya?
Ketika kita melakukan sesuatu ternyata tidak mendatangkan profit maka kita akan mengatakan “untuk apa dilakukan kan tidak menguntungkan?”
Rasanya di jaman sulit ini,dimana semua orang berlomba mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya untuk bertahan hidup & mencapai tujuannya,banyak yang melupakan (khususnya bagi kaum muslim) bahwa beruntung bukan sekedar mendapatkan nilai tambah bagi seseorang ketika mendapatkan uang lebih,mendapat jabatan baru,atau bahkan bonus rumah,mobil,dan segala fasilitas hidup yang diinginkan kebanyakan manusia.Akan tetapi ternyata ada yang jauhhhh lebih penting dari semua itu dan Allah telah menjelaskan pada kita melalui firmanNya dalam Al-Quran.
Al-Quran mengajarkan bahwa orang mukmin yang beruntung adalah
1.orang yang beriman (pada Allah,Rasul SAW,Al-Quran,malaikat & hari akhir)
2.orang yang khusyu' shalatnya
3.orang yang menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak berguna
4.orang yang menunaikan zakat
5.orang yang menjaga kemaluannya
6.orang yang memelihara amanah dan janjinya
7.orang yang memelihara sholatnya (menjaga diri dari maksiat dlm kesehariannya)
(Al-Mukminin 1-9)
8.orang yang memelihara diri dari sifat kikir (Al-Hasyr 9)
9.orang yang berjihad dengan harta dan diri mereka (At-Taubah 88 )
10.orang yang mencari keridhaanNya (Ar-Rum 38 )
11.orang yang mengikuti ajaran Rasul SAW dengan amar ma’ruf nahi munkar (Al-A’raf 157)
12.orang yang bertaubat & mengerjakan banyak amal sholeh (Al-Qashash 67)
13.orang yang berat timbangan kebaikannya (Al-A’raf 8 )
14.orang yang menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya (Al-Anfaal 45)
Dari sini tentunya kita faham bukanlah setumpuk harta yang membuat seseorang beruntung akan tetapi harta yang disedekahkan itulah yang membuat orang tsb beruntung. Karena dari sedekah inilah ia bisa menjadi jalan rezeki bagi orang lain,hartanya mendatangkan manfaat bagi orang lain,dan satu lagi Allah catatkan pahalanya selama sedekahnya itu mendatangkan manfaat bagi penerimanya.
Bukan pula jabatan yang tinggi yang membuat orang lalai dari ibadah pada Allah,tetapi jabatan yang bisa bermanfaat dan menjadi jalan rezeki bagi orang lain itulah yang menjadikan seseorang beruntung.Jabatan yang bisa digunakan untuk memperjuangkan hak rakyat lemah agar bisa mendapatkan usaha untuk kelangsungan hidupnya.
Dan yang tidak kalah penting ketika godaan dunia datang,ajakan berbuat munkar bertubi-tubi datangnya,tetapi seseorang bisa menahan diri untuk tidak masuk dalam pusaran kemaksiatan,tetap berpegang teguh pada tali kuasa Allah dan berlindung hanya padaNya dari bujukan setan yang setiap saat mengalir dalam darahnya,itulah orang yang beruntung.
Masih banyak lagi keberuntungan yang sering tidak disyukuri karena seringnya ‘beruntung’ hanya diukur dengan uang.Istri solehah,suami yang soleh,anak-anak,nikmat iman dalam islam & kemudahan dalam ibadah kepada Allah adalah harta termahal yang sering terlupakan.
Apakah ukurannya hanya pada sebuah materi,uang khususnya?
Ketika kita melakukan sesuatu ternyata tidak mendatangkan profit maka kita akan mengatakan “untuk apa dilakukan kan tidak menguntungkan?”
Rasanya di jaman sulit ini,dimana semua orang berlomba mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya untuk bertahan hidup & mencapai tujuannya,banyak yang melupakan (khususnya bagi kaum muslim) bahwa beruntung bukan sekedar mendapatkan nilai tambah bagi seseorang ketika mendapatkan uang lebih,mendapat jabatan baru,atau bahkan bonus rumah,mobil,dan segala fasilitas hidup yang diinginkan kebanyakan manusia.Akan tetapi ternyata ada yang jauhhhh lebih penting dari semua itu dan Allah telah menjelaskan pada kita melalui firmanNya dalam Al-Quran.
Al-Quran mengajarkan bahwa orang mukmin yang beruntung adalah
1.orang yang beriman (pada Allah,Rasul SAW,Al-Quran,malaikat & hari akhir)
2.orang yang khusyu' shalatnya
3.orang yang menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak berguna
4.orang yang menunaikan zakat
5.orang yang menjaga kemaluannya
6.orang yang memelihara amanah dan janjinya
7.orang yang memelihara sholatnya (menjaga diri dari maksiat dlm kesehariannya)
(Al-Mukminin 1-9)
8.orang yang memelihara diri dari sifat kikir (Al-Hasyr 9)
9.orang yang berjihad dengan harta dan diri mereka (At-Taubah 88 )
10.orang yang mencari keridhaanNya (Ar-Rum 38 )
11.orang yang mengikuti ajaran Rasul SAW dengan amar ma’ruf nahi munkar (Al-A’raf 157)
12.orang yang bertaubat & mengerjakan banyak amal sholeh (Al-Qashash 67)
13.orang yang berat timbangan kebaikannya (Al-A’raf 8 )
14.orang yang menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya (Al-Anfaal 45)
Dari sini tentunya kita faham bukanlah setumpuk harta yang membuat seseorang beruntung akan tetapi harta yang disedekahkan itulah yang membuat orang tsb beruntung. Karena dari sedekah inilah ia bisa menjadi jalan rezeki bagi orang lain,hartanya mendatangkan manfaat bagi orang lain,dan satu lagi Allah catatkan pahalanya selama sedekahnya itu mendatangkan manfaat bagi penerimanya.
Bukan pula jabatan yang tinggi yang membuat orang lalai dari ibadah pada Allah,tetapi jabatan yang bisa bermanfaat dan menjadi jalan rezeki bagi orang lain itulah yang menjadikan seseorang beruntung.Jabatan yang bisa digunakan untuk memperjuangkan hak rakyat lemah agar bisa mendapatkan usaha untuk kelangsungan hidupnya.
Dan yang tidak kalah penting ketika godaan dunia datang,ajakan berbuat munkar bertubi-tubi datangnya,tetapi seseorang bisa menahan diri untuk tidak masuk dalam pusaran kemaksiatan,tetap berpegang teguh pada tali kuasa Allah dan berlindung hanya padaNya dari bujukan setan yang setiap saat mengalir dalam darahnya,itulah orang yang beruntung.
Masih banyak lagi keberuntungan yang sering tidak disyukuri karena seringnya ‘beruntung’ hanya diukur dengan uang.Istri solehah,suami yang soleh,anak-anak,nikmat iman dalam islam & kemudahan dalam ibadah kepada Allah adalah harta termahal yang sering terlupakan.
0 komentar:
Posting Komentar