Buku merupakan guru dalam sebuah peradaban. Buku merupakan guru yang tak dapat berbicara secara lisan, benda mati yang memberi berjuta, bahkan beribu pengetahuan atau informasi kepada seorang pembaca. Perlu tempat untuk melestarikan informasi atau pengetahuan tersebut. Secara tersurat dapat dikatakan bahwa dibutuhkan sebuah wadah atau tempat dimana kita harus menyimpan buku-buku itu. Karena dalam sebuah buku menyimpan informasi yang tak akan habis dimakan oleh waktu.
Terdapat dua tempat yang sering kita dengar, lazimnya tempatnya buku-buku atau koleksi-koleksi disimpan yakni toko buku dan perpustakaan. Toko buku menyimpan buku dengan sebuah sistem tertentu, bertujuan untuk dijual dan mencari keuntungan secara komersional. Sedangkan perpusatkaan adalah merupakan sebuah bangunan fisik tempat menyimpan buku dengan sistem baku, bukan untuk mencari keuntungan secara komersional melaikan untuk di gunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna.
Unsur-unsur penting yang harus ada dalam perpustakaan, yakni:
1. Perpustakaan
Yakni sebuah bangunan fisik tempat buku-buku atau koleksi-koleksi disimpan. Terdapat berbagai jenis perpustakaan yang ada. Ada perpustakaan Nasional, perpustakaan umum, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah dan perpustakaan khusus.
2. Bahan Pustaka
Yakni koleksi-koleksi yang ada yang terdapat dalam sebuah perpustakaan, yang lazimnya terdapat di perpusatakaan adalah buku. Walaupun, bukan hanya buku yang terdapat dalam perpustakaan, terdapat kaset, CD dan lain sebagainya, yang menyimpan informasi.
3. Pustakawan
Yaitu seorang yang berada di perpustakaan, yang memiliki pendidikan resmi dalam bidang perpustakaan.
4. Pemustaka
Kata ini mungkin masih asing di telinga orang awam, walau tanpa mereka sadari mereka sendirilah pemustaka itu. Pemustaka adalah pengguna. Orang-orang yang memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan untuk mendapatkan informasi. Pemustaka tidak di batasi oleh usia, golongan, agama, ras, atau yang lainnya. Siapa pun itu yang menggunakan atau memanfaatkan koleksi perpustakaan adalah pemustaka.
Masyarakat pada umumnya mungkin sering mendengar kata perpustakaan namun masih asing dengan kata pustakawan, pemustaka dan bahan pustaka. Bukan mereka tidak tahu, namun mereka hanya tidak sadar jika semua itu saling bersangkutan dan saling berdekatan dengan kehidupan mereka. Istilah-istilah yang asing itu menimbulkan pertanyaan bagi mereka. Apa itu pustakawan? Apa itu bahan pustaka? Dan apa itu pemustaka? Jika kita jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dengan keterangan seperti diatas, masih mungkin orang-orang akan bertanya apa kerja dari seorang pustakawan? Bahkan pada saat ini masih banyak orang yang menyepelekan profesi seorang pustakawan. Masih banyak orang mengatakan pustakawan kerjanya hanya menata buku.
Walau banyak yang menyepelekan kerja dari pustakawan, namun seorang pustakawan sangat berpengaruh besar terhadap temu kembali informasi yang ada di perpustakaan. Jika tidak ada seorang pustakawan, bahan pustaka yang ada di perpustakaan hanya akan di susun dengan sistem yang semerawut atau asal-asalan, sehingga dalam melakukan pencarian koleksi akan di butuhkan banyak waktu dan akan terasa lebih sulit. Karena dalam pengolahan, pengelompokan dan penyusunan koleksi tidak dapat sembarangan di lakukan, karena akan sangat menyulitkan pengguna perpustakaan dalam melakukan temu kembali informsi.
Pada saat sekarang ini telah terdapat banyak perpustakaan yang sudah terotomasi. Banyak koleksi yang telah di lakukan di digitalisasi, sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan. Terutama perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi yang ada, banyak yang sudah melakukan otomasi perpustakaan.
Survey lapangan yang telah di lakukan di perpustakaan perguruan tinggi oleh mahasiswa pada tahun 2010.
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta telah melakukan pendigitalisasian bahan pustaka. Walau belum semua koleksi dapat di digitalisasikan namun itu sudah dapat membantu para pengguna yakni sivitas akademika UGM untuk mencari informasi yang di butuhkan, karena dalam format softcopy, sehingga dapat di akses dengan cepat. (Ujar seorang pustakawan UGM; Desember 2010)
Pemanfaatan teknologi yang ada pun sangat di butuhkan dalam perpustakaan. Contohnya sistem otomasi yang kini sudah banyak digunakan oleh perpustakaan-perpustakaan adalah dari kartu katalog menjadi OPAC (Online Public Access Catalog), bahkan sekarang OPAC sudah ada yang dapat di akses melalui internet dimana pun berada untuk mengetahui koleksi yang di butuhkan terdapat atau tidak di perpustakaan tersebut.
Koleksi yang terdapat di dalam sebuah perpustakaan harus di sesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Baik itu jenis buku atau pun jumlah buku.
Dapat disimpulkan bahwa perpustakaan tempat menyimpan koleksi yang dapat digunakan oleh pemustaka, harus memiliki bahan pustaka yang sesuai dengan penggunanya. Baik dalam jumlah maupun jenis bukunya. Pustakawan mengolah koleksi, sehingga pemustaka dapat dengan mudah menemukan koleksi yang mengandung informasi yang di butuhkan. Baik dalam perpustakaan yang sudah terotomasi menggunakan OPAC atau pun yang masih manual menggunakan kartu katalog. Peran dalam penggunaan teknologi pada saat ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan perpustakaan.
nb. artikel di atas merupakn tugas yang saya buat untuk mengikuti seleksi ALUS (Association of Library University Students)
0 komentar:
Posting Komentar