Definisi Libray 2.0 adalah aplikasi teknologi
berbasis web yang interaktif, kolaboratif, dan multi media yang
menjadikan perpustakaan mempunyai layanan dan koleksi berbasis web sehingga
memudahkan semua pengguna untuk saling berinteraksi baik dengan petugas perpustakaan
atau sesama pengguna.
Sarah Houghton mendefinisikan Library 2.0
sebagai berikut: "Library 2.0 simply means making your library's space
(virtual and physical) more interactive, collaborative, and driven by community
needs. Examples of where to start include blogs, gaming nights for teens, and
collaborative photo sites. The basic drive is to get people back into the
library by making the library relevant to what they want and need in their
daily lives ... to make the library a destination and not an afterthought."
Pada tahun 2004 dalam sebuah konferensi
bertajuk Web 2.0 yang diprakarsai oleh Tim O'Reilly dan MediaLive International
munculah pendapat bahwa sesuatu yang baru akan muncul. Dan inilah yang terjadi,
munculnya konsep Web 2.0 meski masih memiliki banyak ragam interpretasi.
Selanjutnya tahun 2005, pada pertemuan yang
dipimpin Tim O’Reilly mereka mencoba mendefinisikan ulang Web 2.0. Batasan
tentang Web 2.0 yang muncul adalah sederet kriteria berikut :
·
web 2.0
menggunakan jaringan sebagai landasan kerja yang menjangkau semua peralatan
terkoneksi;
·
penerapan
web 2.0 memanfaatkan keunggulan intrinsik landasan kerja tersebut;
·
menyediakan
peranti lunak yang secara kontinyu diperbaiki karena semakin banyak pengguna
yang berpartisipasi dalam upaya itu;
·
memakai
dan memadukan data dari beragam sumber termasuk dari setiap individu pemakai;
·
menyediakan
data dan jasa dalam format yang memungkinkan dipadukan oleh pihak lain;
·
menciptakan
keunggulan jaringan dengan memakai arsitektur yang cocok untuk partisipasi
banyak pihak;
·
melebihi
kemampuan Web 1.0 karena diperkaya oleh pengalaman
Masih di tahun yang sama, yaitu tahun 2005,
akhirnya tercetuslah “Library 2.0”. Adalah Michael Casey yang mencetuskan
istilah Library 2.0 untuk pertama kalinya dalam blognya yang bernama Library
Crunch. Dikatakannya bahwa perpustakaan pada umumnya, terutama perpustakaan
khusus dapat memanfaatkan berbagai kelebihan Web 2.0. Hingga saat ini, library
2.0 atau library 2.0 masih terus dikembangkan.
Bentuk-bentuk aplikatif web 2.0
·
Photo/music/file
sharing (Flickr)
·
Blog
(wordpress, bloger).
·
Wiki (wikipedia).
·
Media
Streaming (Youtube).
·
Jejaring
Sosial (Facebook, Twitter, Friendster).
·
Sinkronisasi
Pesan (Yahoo Messenger).
·
Community
book service (Librarything)
Konsep Library 2.0
·
Terpusat
pada pengguna.
·
Ketersediaan
layanan multimedia.
·
Kaya
secara sosial.
·
Inovatif
secara bersama-sama (pustakawan dan pemustaka).
Manfaat Library 2.0
·
Dengan
Lib 2.0 semua pengguna/pemustaka dapat berpartisipasi dalam pengembangan
perpustakaan.
·
Memberikan
kemudahan bagi pengguna dalam mengakses informasi dimanapun dan kapanpun.
·
Memberikan
kemudahan pada petugas perpustakaan dalam mengevaluasi layanan perpustakaannya.
·
Dapat
memunculkan ide-ide baru dalam menginovasi sebuah perpustakaan yang kaya
informasi.
·
Dapat
menciptakan kerjasama yang saling melengkapi antara perpustakaan satu dengan
perpustakaan lainnya.
Perpustakaan yang sudah menerapkan Library 2.0
ini seperti Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta contohnya.
0 komentar:
Posting Komentar